Wednesday, March 30, 2011

5 Fakta Seputar Bir

Kompas.com - Jika Amerika Serikat mempunyai minuman beralkohol resmi, barangkali bir yang akan terpilih. Menurut data Brewers Association, pasar minuman bir di Amerika mencapai 101 miliar dollar AS pada tahun 2009.  Selain di negeri Paman Sam, bir termasuk dalam minuman yang populer di seluruh dunia.
Meski mengandung alkohol, ternyata bir juga punya manfaat bagi kesehatan. Dalam takaran kecil, bir disebutkan bisa mencegah penyakit jantung. Di tengah kontroversi mengenai minuman ini, kami sajikan 5 fakta mengenai bir.
1. Kandungan di dalam bir
Kandungan utama dari bir adalah air, juga bunga, jamur dan padi-padian. Bir mendapat rasa khasnya dari hops, sejenis bunga merambat. Sementara itu kandungan alkoholnya berasal dari padi-padian, terutama jewawut (barley), yang dibiarkan berkecambah dan mengeluarkan ragi. Penelitian menunjukkan bir mengandung berbagai jenis protein yang dihasilkan dari yeast.
2. Kandungan anti kanker
Tanaman hops yang memberi rasa pahit serta aroma buah pada bir ternyata punya kekuatan melawan kanker. Menurut studi tahun 2009 yang dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, Hops memiliki antioksidan, pelawan sel kanker, yang lebih baik daripada red wine, teh hijau, atau produk kedelai. Antioksidan yang cuma ditemukan dalam tanaman hops ini disebut xanthohumol.
Masalahnya adalah untuk mendapatkan manfaat antioksidan dari hops kita perlu minum sekitar 118 galon (450 liter) bir setiap hari. Karena itu para peneliti kini tengah berusaha khasiat antikanker dalam hops ini bisa dibuat menjadi pil.
3. Menguatkan tulang
Walau bir bukan tergolong minuman yang direkomendasikan tapi minuman ini mengandung silikon yang baik untuk kesehatan tulang. Dalam studi yang dimuat dalam Journal of the Science of Food and Agriculture, bir yang kaya akan kandungan barley dan hops memiliki silikon lebih banyak dibanding bir yang terbuat dari gandum.
4. Berdampak buruk untuk ginjal
Manfaat buruk bir sepertinya sudah diketahui banyak orang, mulai dari membuat mabuk, menimbulkan kecanduan berat, mengganggu tidur, dehidrasi, hingga memicu penyakit ginjal dan meningkatkan risiko kanker. Pecandu alkohol juga berisiko 7 kali lebih tinggi menderita kanker pada organ pencernaan.
5. Baik untuk jantung
Ilmuwan Kanada menemukan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan level kolesterol ke kadar baik. Penelitian selama bertahun-tahun memang menyarankan minum alkohol dalam kadar cukup (tidak lebih dari 14 gram) karena memiliki manfaat kesehatan yang positif.